Kampushub.com – Dalam menjalankan sebuah kegiatan investasi terdapat salah satu metode penilaian suatu saham yang bertujuan untuk mellihat tingkat value sebuah saham dibandingkan dengan harga saham pada saat ini. Metode ini bernama Price to Earning Ratio atau PER.
Cara menghitung PER sendiri sangat mudah dilakukan, hanya saja perlu beberapa tahapan yang harus diketahui terlebih dahulu sebelum siap dilakukan penghitungan PER.
Sebelum membahas cara menghitung PER beserta contohnya, ada baiknya memahami apa itu PER, manfaat mengetahui cara menghitung PER dan bagaimana cara membacanya yang dibahas lengkap dalam artikel ini.
Apa itu PER?
PER adalah singkatan dari Price-to-Earnings Ratio, yang dalam bahasa Indonesia berarti rasio harga terhadap laba. PER digunakan sebagai salah satu indikator untuk menilai apakah sebuah saham dianggap terlalu mahal atau terlalu murah.
Cara menghitung PER dapat dihitung sangatlah mudah dimana kamu hanya perlu membagi harga saham dengan laba bersih per saham.
Secara umum, semakin tinggi nilai PER suatu saham, maka semakin mahal harganya dibandingkan dengan laba yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin rendah PER suatu saham, semakin murah harganya dibandingkan dengan laba yang dihasilkan.
Namun, PER juga harus dilihat dalam konteks industri dan sektor yang sama. Misalnya, saham di sektor teknologi cenderung memiliki PER yang lebih tinggi dibandingkan saham di sektor keuangan atau properti.
PER juga harus digunakan bersama dengan analisis fundamental dan teknikal lainnya untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang saham yang akan dibeli atau dijual oleh investor.
Kegunaan PER dalam Investasi Saham
Dalam prakteknya PER sudah mulai dianggap mudah diubah oleh market maker, namun demikian PER juga masih dianggap cukup baik dalam memberikan informasi seputar mahal tidaknya harga suatu saham.
Adapun manfaat dari mengetahui cara menghitung PER dan seperti hasilnya adalah sangat banyak, salah satunya adalah kamu dapat melihat apakah saham tersebut sedang dihargai tinggi oleh market (bursa saham) atau rendah (Undervalued).
Berikut ini manfaat dari menghitung nilai PER sebuah saham :
- Mengukur nilai saham: Price to earning ratio (P/E ratio) dapat membantu investor menilai harga suatu saham dalam kaitannya dengan laba per saham (EPS) yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian, investor dapat menentukan apakah suatu saham undervalued atau overvalued.
- Membantu dalam analisis fundamental: P/E ratio juga berguna dalam analisis fundamental perusahaan. Semakin tinggi P/E ratio, semakin besar harapan investor terhadap pertumbuhan laba perusahaan di masa depan.
- Membantu dalam pengambilan keputusan: Dengan mengetahui P/E ratio suatu saham, investor dapat membuat keputusan investasi dengan lebih bijak. Jika P/E ratio terlalu tinggi, investor dapat menunggu atau mencari alternatif investasi lain yang lebih murah.
- Membandingkan perusahaan: P/E ratio juga memungkinkan investor untuk membandingkan perusahaan di dalam satu industri yang sama. Dengan cara membandingkan P/E ratio dari beberapa perusahaan dalam satu industri dan memilih yang terbaik.
- Mengetahui kinerja saham: P/E ratio juga bisa digunakan untuk melihat kinerja saham dari waktu ke waktu. Jika P/E ratio turun, itu menunjukkan bahwa harga saham turun atau laba perusahaan meningkat. Sebaliknya, jika P/E ratio meningkat, harga saham naik atau laba perusahaan menurun.
Rumus PER
Sebelum kita menjelaskan tentang cara menghitung PER, kamu harus tahu rumus PER itu sendiri sebagai acuan dalam menghitungnya.
Adapun rumus dalam menghitung PER adalah :
PER = Harga Saham / Laba Bersih Per Saham
Keterangan :
- Harga saham : adalah harga saham pada saat perhitungan (sebaiknya harga closing)
- Laba per Saham : adalah laba yang dihasilkan dan dibagi pada masing-masing saham beredar. Laba per saham juga sering disebut dengan istilah EPS (Earning oer Share)
Cara Menghitung PER dan Contohnya
PER (Price to Earnings Ratio) adalah salah satu rasio valuasi yang digunakan untuk menilai harga saham perusahaan. PER menggambarkan hubungan antara harga saham perusahaan dengan laba bersih yang dihasilkan perusahaan.
Rumus untuk menghitung PER adalah:
PER = Harga Saham / Laba Bersih Per Saham
Contoh penghitungan PER:
Jika harga saham perusahaan ABC adalah Rp 5.000 per saham dan laba bersih per sahamnya sebesar Rp 500, maka PER perusahaan ABC adalah 10 (Rp 5.000 / Rp 500). Ini berarti investor harus membayar 10 kali lipat dari laba bersih perusahaan untuk membeli saham ABC tersebut.
PER = Harga Saham / Laba Bersih Per Saham
PER = Rp 5.000 / Rp 500
PER = 10x
PER digunakan sebagai alat analisis fundamental dalam pengambilan keputusan investasi. Investor dapat membandingkan PER suatu perusahaan dengan PER rata-rata industri atau PER perusahaan lain dalam sektor yang sama untuk menentukan apakah saham tersebut dinilai tinggi atau rendah.
Namun, PER hanya memberikan gambaran singkat tentang valuasi perusahaan dan harus digunakan bersama dengan analisis fundamental yang lebih menyeluruh untuk membuat keputusan investasi yang lebih tepat.
Cara Membaca PER
Selanjutnya untuk membaca dan menganalisis hasil nilai PER, berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Membaca Nilai PER
Perhatikan nilai PER pada laporan keuangan atau situs perdagangan saham. Nilai PER bisa bervariasi antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Nilai PER yang lebih rendah menandakan saham lebih murah sedangkan nilai PER yang lebih tinggi menandakan saham lebih mahal.
2. Membandingkan dengan PER Industri
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, bandingkan nilai PER saham perusahaan dengan PER industri sejenis. Jika PER perusahaan lebih tinggi dari PER industri, maka saham perusahaan tersebut mungkin dianggap overvalued atau terlalu mahal.
Sebaliknya, jika PER perusahaan lebih rendah dari PER industri, maka saham perusahaan tersebut mungkin dianggap undervalued atau terlalu murah.
3. Memeriksa Trend Nilai PER
Periksa trend nilai PER perusahaan selama beberapa periode. Jika nilai PER perusahaan menurun seiring waktu, itu bisa menandakan bahwa saham sedang menjadi lebih murah dan lebih menarik untuk dibeli.
Namun, jika nilai PER perusahaan meningkat seiring waktu, itu bisa menandakan bahwa saham sedang menjadi lebih mahal dan mungkin kurang menarik untuk dibeli.
4. Menganalisis Faktor-faktor Lainnya
Saat menganalisis nilai PER, perhatikan faktor-faktor lainnya yang bisa mempengaruhi nilai saham, seperti laba perusahaan, pertumbuhan industri, kondisi ekonomi, dan kebijakan pemerintah. Jangan hanya mengandalkan nilai PER saja dalam membuat keputusan investasi.
Penutup
Dengan membaca dan menganalisis hasil nilai PER, investor dapat memutuskan apakah saham suatu perusahaan layak untuk dibeli atau tidak. Namun, nilai PER hanya satu dari banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan investasi.
Untuk itu dalam pengaplikasian hasil penghituan PER perlu dibarengi dengan analisis fundamental secara menyeluruh sehingga bisa memberikan hasil yang lebih maksimal.
Itulah uraian dan pembahasan tentang cara menghitung PER (Price Earning to Ratio), semoga pembahasan diatas dapat bermanfaat.