Drama Korea atau yang sering disebut drakor memang sudah menjadi fenomena global, termasuk di Indonesia. Dari anak muda hingga orang tua, banyak yang jatuh cinta dengan cerita-cerita yang ditawarkan. Di sisi lain, sinetron lokal justru sering kali dianggap membosankan atau terlalu panjang tanpa arah. Lalu, apa sebenarnya yang membuat drama Korea terasa lebih seru dibanding sinetron Indonesia? Kalau kamu penasaran, klik disini untuk baca artikel lengkapnya.
Pada dasarnya drama korea memang menjadi salah satu tontonan digemari karena banyak alasan, dan pada artikel ini kami akan menyajikan 7 alasan mengapa drama korea menjadi tontonan yang begitu digemari dan ditunggu-tunggu secara lugas dan mudah dipahami.
Deretan Alasan Mengapa Drama Korea Begitu Digemari
Jika Anda sering melihat anak muda menonton drama korea atau mereka suka membicarakannya, maka Anda sudah menyaksikan adanya sekelompok orang yang begitu cinta dengan drama tersebut.
Bukan tanpa alasan mengapa drakor begitu diminati, salah satunya adalah paras para aktor dan aktrisnya yang begitu rupawan. Namun tidak hanya itu saja, masih ada alasan lainnya mengapa drakor begitu dinikmati, berikut daftar lengkapnya :
Durasi Cerita yang Tidak Berlarut-larut
Salah satu kelebihan utama drama Korea adalah jumlah episodenya yang terbatas. Rata-rata drama Korea hanya memiliki 16 hingga 20 episode saja, dan masing-masing berdurasi sekitar satu jam. Ini membuat alur cerita terasa padat, tidak bertele-tele, dan punya ending yang jelas.
Berbeda dengan sinetron lokal yang bisa mencapai ratusan hingga ribuan episode, banyak penonton merasa lelah karena cerita yang diputar-putar demi mengejar rating. Akibatnya, kualitas cerita sering dikorbankan dan sulit ditebak akan seperti akhir dari sinteron tersebut.
Jalan Cerita yang Matang dan Menyentuh
Drama Korea terkenal karena memiliki plot cerita yang kuat dan emosi yang mendalam. Penonton bisa tertawa, menangis, dan ikut hanyut dalam alur cerita. Hal ini tidak lepas dari proses penulisan naskah yang sangat serius. Penulis drama Korea biasanya sudah merancang keseluruhan cerita dari awal hingga akhir sebelum syuting dimulai dengan begitu seksama dan hati-hati.
Di sinetron lokal, cerita kadang berubah tergantung rating yang didapatkan. Jika rating bagus, cerita diperpanjang. Jika turun, mendadak karakter utama bisa mati tanpa penjelasan logis. Inilah yang membuat drama Korea terasa lebih terstruktur dan menyenangkan untuk diikuti dibandingkan dengan sinetron lokal.
Akting yang Total dan Tidak Berlebihan
Aktor dan aktris Korea terkenal akan dedikasi mereka dalam mendalami peran. Mereka tidak hanya mengandalkan tampang, tapi juga belajar secara profesional agar bisa menjiwai karakter dengan baik. Bahkan, banyak aktor rela menjalani pelatihan khusus, seperti bela diri atau bermain alat musik, demi akting yang maksimal.
Sementara itu, sinetron lokal kerap kali menampilkan akting yang terlalu dramatis atau bahkan terasa dibuat-buat. Hal ini membuat penonton merasa tidak nyaman dan akhirnya kehilangan minat untuk menonton sinteron tersebut lebih lanjut.
Kualitas Produksi yang Sinematik
Saat menonton drama Korea, kita seperti menonton film layar lebar. Gambar yang jernih, pengambilan gambar yang artistik, serta pencahayaan yang mendukung suasana membuat drama Korea terasa sangat profesional. Bahkan dalam genre romantis sekalipun, suasana bisa terasa magis karena kualitas visual yang memanjakan mata.
Berbanding terbalik dengan sinetron lokal yang masih banyak menggunakan teknik kamera dan pencahayaan yang seadanya. Setting tempat juga sering diulang-ulang dan kurang meyakinkan, sehingga kesan dramatisnya jadi hilang.
Musik dan Soundtrack yang Mendalam
OST atau original soundtrack dalam drama Korea sering kali ikut memegang peranan penting dalam membangun suasana. Lagu-lagu yang digunakan biasanya dibuat khusus untuk drama tersebut dan dinyanyikan oleh penyanyi top Korea. Tak jarang, OST ini menjadi hits dan banyak dicari di platform musik.
Di sinetron lokal, penggunaan musik kadang tidak tepat dan hanya mengandalkan lagu yang itu-itu saja. Musik latar yang terlalu keras atau tidak sesuai dengan adegan juga bisa merusak pengalaman menonton.
Tema dan Genre yang Variatif
Drama Korea memiliki banyak genre yang bisa dipilih oleh penontonnya : mulai dari genre romantis, thriller, komedi, misteri, hingga sejarah. Bahkan banyak drama Korea yang menggabungkan beberapa genre dalam satu cerita. Misalnya, kisah cinta yang dibumbui unsur detektif atau dunia paralel.
Sedangkan sinetron lokal cenderung mengulang-ulang tema yang sama: perebutan harta, anak tertukar, atau konflik mertua dan menantu. Penonton yang ingin sesuatu yang berbeda akhirnya memilih beralih ke drama Korea.
Nilai Budaya dan Moral yang Disampaikan
Drama Korea tidak hanya menyajikan hiburan semata, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai kehidupan, seperti arti keluarga, perjuangan, persahabatan, hingga kejujuran. Meski dibalut dalam cerita fiksi, banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik.
Sementara itu, sinetron lokal kadang justru memperlihatkan nilai-nilai yang kurang mendidik, seperti kekerasan dalam rumah tangga, fitnah, atau bahkan tindakan tidak masuk akal lainnya yang dianggap “dramatis” tapi malah memberi contoh buruk.
Kesimpulan: Mengapa Kita Harus Selektif Menonton?
Dari deretan alasan diatas bukan berarti sinetron lokal tidak layak ditonton. Beberapa di antaranya juga punya kualitas bagus dan layak diapresiasi. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa drama Korea menawarkan paket hiburan yang lengkap, cerita menarik, akting luar biasa, visual yang indah, dan nilai-nilai moral yang menyentuh.
Jika kamu belum pernah menonton drama Korea, sekarang mungkin saat yang tepat untuk mencoba. Pilih genre yang kamu suka, siapkan camilan, dan nikmati alur cerita yang akan membawa kamu larut dalam emosi.