saham

Jangan Bingung! Ini Dia Taktik Menghadapi Bear Market saat Memiliki Reksa Dana Saham

Ketika pasar saham memasuki fase bear market, kekhawatiran investor pun meningkat. Hal ini karena penurunan nilai investasi yang tajam sering kali memicu kepanikan, terutama bagi yang baru terjun ke dunia reksa dana saham. 

Tidak sedikit yang tergoda untuk menarik dana secara terburu-buru, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. Padahal, penurunan sementara adalah bagian alami dari siklus pasar modal.

Namun, kondisi seperti ini sebenarnya bisa dihadapi dengan lebih tenang, apalagi jika berinvestasi melalui platform yang menyediakan dukungan profesional. Salah satu contohnya adalah reksadana saham di Makmur.id yang dikelola oleh manajer investasi berpengalaman dan mampu beradaptasi dalam berbagai kondisi pasar.

Supaya tidak salah langkah dalam menghadapi situasi penuh tekanan ini, tentu diperlukan strategi yang tepat. Memilih produk reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko juga tidak kalah penting. Untuk membantu menentukan pilihan terbaik, daftar produk reksa dana saham yang dikelola secara profesional bisa ditemukan melalui link ini.

7 Taktik Menghadapi Bear Market saat Memegang Reksa Dana Saham

Sebelum terburu-buru mengambil keputusan akibat kepanikan, ada baiknya untuk memahami beberapa taktik berikut agar bisa menghadapi bear market secara bijak dan tetap percaya diri dalam strategi investasi.

1. Jangan Langsung Menjual Unit Penyertaan

Reaksi spontan seperti menjual reksa dana ketika nilainya menurun justru bisa membawa kerugian yang lebih besar dalam jangka panjang. Bear market merupakan fase alami yang pada akhirnya akan digantikan oleh pemulihan atau bull market.

Langkah terbaik adalah tetap tenang dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tujuan keuangan. Jika tujuannya adalah investasi jangka panjang seperti persiapan pensiun atau dana pendidikan anak, maka fluktuasi jangka pendek seharusnya tidak menggoyahkan komitmen.

2. Fokus pada Jangka Panjang

Salah satu jebakan terbesar saat bear market adalah terlalu fokus pada kerugian sesaat. Padahal, reksa dana saham memang dirancang untuk investasi jangka panjang, biasanya 5 hingga 10 tahun atau lebih.

Jika melihat riwayat pasar, hampir semua penurunan besar di masa lalu diikuti oleh fase pertumbuhan yang signifikan. Bersabar dan tetap berpegang pada rencana investasi jangka panjang sering kali membuahkan hasil yang lebih baik.

3. Manfaatkan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

Alih-alih menunda investasi saat pasar sedang turun, justru inilah momen ideal untuk menerapkan strategi DCA. Caranya, dengan menyisihkan jumlah tetap secara rutin, dan nantinya akan lebih banyak unit yang diperoleh saat harga rendah.

Pendekatan ini terbukti membantu mengurangi risiko mistimed entry dan meratakan harga rata-rata pembelian. Dalam jangka panjang, DCA menciptakan kestabilan dan konsistensi dalam membangun portofolio investasi.

4. Periksa Kembali Komposisi Portofolio

Bear market menjadi momen yang baik untuk mengevaluasi portofolio. Pastikan produk reksa dana saham yang dimiliki masih sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko pribadi. Jika perlu, lakukan rebalancing untuk menyesuaikan komposisi aset. Namun, hindari mengambil keputusan berdasarkan rasa takut. Pastikan penyesuaian portofolio dilakukan berdasarkan analisis dan perencanaan yang matang.

5. Tinjau Kinerja Manajer Investasi Secara Menyeluruh

Daripada hanya fokus pada return dalam jangka pendek, penting juga menilai bagaimana manajer investasi mengelola portofolio di masa-masa sulit. Pengelolaan yang cermat dan strategi defensif yang tepat bisa membantu meminimalkan kerugian.

Manajer investasi berpengalaman biasanya memiliki strategi menghadapi tekanan pasar. Catatan kinerja jangka panjang mereka bisa dijadikan acuan saat memilih produk reksa dana saham yang bisa diandalkan.

6. Jangan Bandingkan dengan Saham Individu

Sering kali investor tergoda membandingkan reksa dana saham dengan performa saham-saham tertentu yang sedang naik daun. Namun, pendekatan keduanya berbeda jauh. Reksa dana saham bersifat terdiversifikasi dan dikelola oleh profesional.

Keunggulan reksa dana adalah menyebar risiko ke berbagai saham. Jadi, dibandingkan terpaku pada performa sesaat saham individual, akan lebih bijak untuk fokus pada kinerja keseluruhan portofolio.

7. Perluas Wawasan dan Tetap Update

Pengetahuan adalah alat terbaik menghadapi ketidakpastian. Semakin memahami dinamika pasar dan karakteristik produk reksa dana, semakin siap juga investor untuk menghadapi bear market. Manfaatkan waktu luang untuk mengikuti seminar, membaca artikel dari sumber terpercaya, atau berkonsultasi dengan perencana keuangan.

Bear market memang bisa terasa menakutkan, terutama bagi investor pemula. Namun, bukan berarti investor harus berhenti berinvestasi atau tergesa-gesa mengubah strategi. Justru di sinilah pentingnya sikap tenang dan berbasis pengetahuan yang kuat.

Jika ingin memulai atau melanjutkan investasi reksa dana saham yang dikelola secara profesional dan transparan, Makmur.id menyediakan berbagai pilihan reksadana dari manajer investasi terpercaya. Nikmati kemudahan akses, pemantauan kinerja yang jelas, dan layanan yang mendukung perjalanan investasi. Yuk, pelajari lebih lanjut dan mulai langkah cerdas di Makmur.id sekarang juga!