Menjadi salah satu aplikasi pinjaman online di Indonesia, Bantusaku Legal atau Ilegal sih? Pertanyaan tersebut masih banyak disampaikan mengingat banyaknya kejadian pahit para pengguna aplikasi pinjaman onlin.
Maka tidak heran bahwa muncul keraguan tentang apakah BantuSaku Legal atau Ilegal yang sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Untuk itu dalam artikel kali ini akan diulik tentang BantuSaku dan apakah BantuSaku legal atau ilegal menurut OJK selaku regulator pinjaman online di Indonesia.
Apa Itu Bantusaku
BantuSaku adalah aplikasi pinjaman online dengan nominal pinjaman mulai dari Rp 1.000.000 hingga Rp 20.000.000 dengan durasi pinjaman hingga 180 hari.
BantuSaku dikembangkan oleh PT Smartec Teknologi Indonesia dengan website resmi di bantusaku.id yang menawarkan pinjaman online berbunga rendah dan mudah dalam pengajuannya.
Dalam hal pengajuan pinjaman online, BantSaku mengklaim bahwa pencairan dana hanya membutuhkan waktu 5 menit setelah dokumen persyaratan lengkap dan disetujui.
Lalu apakah BantuSaku Legal atau Ilegal di Indonesia? simak terus ulasannya.
Cara Menggunakan Bantusaku
Cara menggunakan BantuSaku terbilang sangatlah mudah, kamu hanya perlu mendownload dan menginstal aplikasi BantuSaku di Play Store kemudian lakukan pendaftaran sebagaimana biasanya kemudian kamu sudah bisa mengajukan pinjaman online.
Berikut cara menggunakan BantuSaku (pengajuan pinjaman) :
- Download BantuSaku di Google Play Store
- Login hanya dengan nomor ponsel kamu
- Kemudian pilih jumlah pinjaman online dan periode pembayaran yang diinginkan.
- Upload semua informasi yang diminta dengan benar
- Persetujuan aplikasi pinjam uang kamu cukup cepat
- Telah berusia 21 tahun keatas
Seluruh proses pinjaman dapat diselesaikan lewat ponsel dimanapun kapanpun dan hanya memerlukan KTPsaja tanpa perlu persyaratan dokumen lainnya.
Adapun cara membayar pinjaman di BantuSaku adalah sebagai berikut :
- Melalui transfer ATM, M-Banking
- Bank mitra BantuSaku : Permata, BNI
- ALFA GROUP : Alfamart, Alfamidi, Alfa Express,
Berapa Lama Dana Bantusaku Cair
Dalam klaimnya di website resmi BantuSaku, fintech satu ini mengklaim bahwa dana pinjaman akan cair hanya dalam waktu 5 menit sejak pengajuan diterima.
Berapa Bunga BantuSaku
Bunga pinjaman yang dikenakan BantuSaku terhadap debiturnya adalah 0,4% per hari. Sehingga dengan besaran bunga seperti itu, kamu harus berpikir secara matang-matang sebelum mengajukannya.
Kelebihan Bantusaku
Sebagai salah satu aplikasi pinjaman online di Indonesia, BantuSaku wajib memiliki keunggulan yang ditawarkan kepada calon penggunanya sehingga dapat bersaing dengan aplikasi fintech lainnya.
Adapun kelebihan bantuSaku diantaranya adalah :
- Aman dan terdaftar OJK
- Suku bunga transparan dan tidak lebih dari 0.4% per hari
- Data pribadi pengguna hanya diambil pada bagian-bagian tertentu saja
- Dana cair hanya dalam 5 menit
- Penagihan gagal bayar patuh pada kode etik asosiasi
- Pengurus BantuSaku profesional dan lolos Fit and Proper Test OJK
- Alamat kantor pusat jelas
- Memiliki kontak customer service dan layanan pelanggan yang jelas
- Telah didownload lebih dari 5 juta user
Apakah Bantusaku Terdaftar di OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator lembaga pinjaman online di Indonesia selalu memperbarui daftar pinjol yang resmi melalui website ojk.go.id yang bisa diakses oleh siapapun.
Dan berdasarkan publikasi OJK bahwa aplikasi BantuSaku sudah terdaftar di OJK pada tanggal 08 September 2021 dengan nomor register KEP-09/D.05/2021 sebagai lembaga pinjaman onlien konvensional (non syariah) dan hanya terdaftar di platform android saja.
Artikel Menarik Lainnya :
Apakah Bantusaku Legal atau Ilegal
Berdasarkan pemaparan diatas bahwa BantuSaku telah tedaftar di OJK, maka dengan itu BantuSaku adalah aplikasi pinjaman online yang Legal di Indonesia dan bisa dijadikan tempat mengajukan pinjaman.
Apakah Bantusaku Resmi
Resmi. Selama BantuSaku masih terdaftar di OJK, maka layanan dan operasional BantuSaku adalah resmi dan bisa diajukan pinjaman uang.
Demikian ulasan tentang BantuSaku legal atau ilegal, semoga bermanfaat.
